Kamis, 22 Desember 2011

Potret Seorang Ibu Penjual Kue

Potret perjuangan seorang ibu yang setiap pagi berkeliling menjajakan kue untuk sarapan pagi. Kue-kue yang di jajakan pun hanya seharga Rp. 500/kue, sebuah harga yang saat ini dianggap langka, mengingat harga-harga pokok kebutuhan sehari-hari melambung tinggi. Kue-kue ini pun asli buatan Indonesia, seperti Gemblong, Kolong-kolong, Bakwan, Kue cucur, Kroket isi bihun, Bebongko isi tempe. Tapi miris nya, bahan pembuat kue ini ada yang impor dari negara lain.

Penjaja kue ini, tidak mengenal atau mengetahui Hari Ibu, bisa jadi hanya mendengar saja tentang Hari Ibu. Di benak dia, bagaimana cara nya kue-kue yang ia jajakan laku, kalau bisa terjual semua, untuk memenuhi kebutuhan harian di rumah.

Kue-kue yang ia jajakan pun tidak seluruh nya ia buat, ada juga kue-kue titipan, dimana sang ibu ini hanya mendapat fee atau bagian yang tidak seberapa, hanya 100 rupiah/kue, namun ia tetap setia menampung kue-kue titipan tersebut. Bandingkan dengan para koruptor yang dengan gampang nya memproleh fee ber milyar-milyar tanpa harus berkeringat.

Masih banyak Ibu - Ibu lain di Republik ini yang berjuang dengan keringat, hanya untuk mencari makan bagi diri nya dan keluarga, dan hanya cukup untuk satu hari.

(Iwan Fals: Ibu)
"Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah


Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu...."





Selamat Hari Ibu.....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar