Selasa, 24 Januari 2012

Nazaruddin Minta Cadar Yulianis Dibuka

Pihak terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, meminta agar cadar yang menutup wajah saksi Yulianis dibuka selama persidangan berlangsung. Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Grup permai menjadi saksi bagi Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (25/1/2012).

"Maaf yang mulia, ini tidak pasti Yulianis atau bukan, karena Yulianis yang terdakwa kenal tidak pakai seperti ini," kata salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief.

Kemudian ketua majelis hakim Pengadilan Tipikor yang menangani perkara ini, Dharmawati Ningsih meminta Yulianis membuka cadarnya. "Apakah selama sidang bisa dilepas atau terikat syariat agama Anda?" kata Dharmawati.

Namun, Yulianis menolak membuka cadar yang telah dia gunakan sejak pertama kali menghadiri sidang kasus dugaan suap wisma atlet ini. "Tidak, saya tidak mau, kalau Pak Nazar mau lihat, saya bersedia di ruangan tertentu," katanya.

Sejak pertama kali menjadi saksi dalam kasus ini, tepatnya di sidang Mindo Rosalina Manulang, Yulianis yang dilindungi Lembaga Saksi dan Korban (LPSK) ini memang mengenakan cadar dan pakaian serba tertutup.

Yulianis salah satu saksi kunci dalam kasus ini. Dia yang menerima cek Rp 4,3 miliar dari Mohamad El Idris dan menyimpannya dalam brankas Grup Permai.

Yulianis juga mengetahui aliran uang di perusahaan tersebut dan memiliki akses ke tiga brankas Grup Permai. Pihak Nazaruddin mengatakan bahwa Yulianis adalah orang kepercayaan Anas Urbaningrum, salah satu pemilik Grup Permai selain Nazaruddin.

Karena Yulianis tidak bersedia membuka cadarnya, hakim Dharmawati memerintahkan jaksa, tim kuasa hukum, serta panitera menemani Yulianis dan Nazaruddin menuju sebuah ruangan di balik ruang sidang untuk membuka cadar di sana. Seusainya, Nazaruddin menyatakan bahwa saksi yang disumpah untuk dirinya itu benar Yulianis.

Adapun Nazaruddin didakwa menerima uang berupa cek senilai Rp 4,6 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan Mohamad El Idris terkait pemenangan PT Duta Graha Indah sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Sebelum memasuki ruang sidang pagi ini, Nazaruddin mengaku sehat dan siap mendengarkan kesaksian Yulianis. "Siaplah, orang kita tidak ada urusannya," kata Nazaruddin.-KOMPAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar