Jumat, 27 Januari 2012

Parkir Rp10,6 M, Istana Sebar "Virus' Boros Anggaran

Keborosan penggunaan anggaran di DPR termasuk Istana, diyakini akan menjadi teladan buruk bagi pengelolaan dana di pemerintahan daerah. Setelah DPR, Istana kini dikritik karena proyek areal parkir senilai Rp10,6 miliar.

"Ini akan merembet ke daerah, pejabat di daerah akan menunjuk pusat yang lebih dulu mencontohkan pemborosan anggaran," kata peneliti Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam kepada okezone, Jumat (27/1/2012) malam.

Menurut dia, imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang penghematan anggaran akan menjadi sia-sia. "Jadi kalau Istana mempraktikkan budaya boros anggaran, ini akan menjadi virus yang diikuti lembaga negara, kementerian, pemerintahan daerah," sambungnya.

Kepala Biro Tata Usaha dan Humas Kementerian Sekretariat Negara Sugiri kemarin menjelaskan proyek areal parkir tidak menelan biaya Rp12,3 miliar seperti disebutkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).

Sekretariat Negara membangun parkiran berkonstruksi beton dua lantai terdiri dari lantai dasar dan bawah tanah seluas 3270 meter persegi. "Selain itu fasilitas bukan hanya untuk parkir tetapi juga musala dan koperasi. Lapangan parkir bisa menampung 1.000 motor, ada taman juga," jelas Sugiri.

Sebelumnya, FITRA juga merilis data dari RABPP 2012 Lampiran 4 BA007 terkait alokasi anggaran sederet proyek di Kementerian Sekretariat Negara dan Istana mencapai Rp80,48 miliar. Anggaran itu ditujukan untuk proyek pembangunan dan renovasi di lingkungan Istana.

"Jadi sia-sia imbauan SBY soal ajakan hentikan korupsi dan hemat anggaran. Presiden SBY pernah mengeluarkan inpres penghematan APBN 2011, kok di rumahnya sendiri justru melakukan pemborosan anggaran. Ini contoh tidak konsistennya Presiden SBY," kritik Roy. -Okezone


Tidak ada komentar:

Posting Komentar