Minggu, 29 Januari 2012

Ruhut: Bung Anas, Jangan Diam Terus

Heru Margianto
Sikap Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang selalu diam acap kali diserang dengan aneka tudingan yang dilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin dinilai tidak baik oleh Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Menurut Ruhut, jika tidak ditanggapi, tudingan Nazaruddin bisa diyakini sebagai kebenaran oleh masyarakat.

"Aku bilang ke Bung Anas. Bung Anas sekali-kali counter, jangan diam terus," ujar Ruhut saat ditemui wartawan seusai acara Malam Budaya Rakyat Merdeka, di Balai Sudirman Jakarta, Minggu (29/1/2012) malam.

Ia menjelaskan, di era reformasi saat ini, rakyat Indonesia sudah semakin cerdas dalam menilai seseorang. Bahkan jika tidak hati-hati dapat saja terkena sanksi dari masyarakat.

Karenanya, sesekali lebih baik ditanggapi penyataan Nazar tersebut, agar Masyarakat dapat menilai dengan landasan dua sisi penyataan. "Buat saya lebih berat sanksi sosial dari pada sanksi hukum," imbuhnya.

Kenyang diganggu

Dalam kesempatan terpisah, Anas mengatakan, Partai Demokrat sudah kenyang diganggu. ”Namun, semua kader Partai Demokrat saya minta jangan lalu membalasnya dengan kenyang mengganggu,” papar Anas saat melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalimantan Barat di Kota Pontianak, Sabtu (28/1/2012). Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Kalbar diketuai Suryadman Gidot.

Meski mengakui adanya gangguan terhadap partai yang dipimpinnya, Anas justru menepis isu mengenai adanya pihak-pihak tertentu, termasuk dari internal Partai Demokrat, yang menggoyang posisinya sebagai ketua umum. Anas menilai, saat ini hanya terjadi dinamika demokrasi biasa.

”Kondisi Partai Demokrat tetap stabil. Kalau ada dinamika demokrasi, iya. Namun, tak berpengaruh secara signifikan seperti yang akhir-akhir ini diberitakan,” ujarnya lagi.

Anas mengungkapkan hal itu untuk menjawab pertanyaan dari wartawan terkait kasus korupsi yang dikait-kaitkan dengannya dan Partai Demokrat, terutama kasus korupsi proyek wisma atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Bahkan, dikabarkan partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terbelah.

”Kegiatan di Partai Demokrat berjalan normal. Kondisi Partai Demokrat tetap stabil, kompak, dan solid,” ujarnya. Namun, saat ditanyakan mengenai kesaksian Yulianis, Mindo Rosalina Simatupang, dan Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, yang mengait dengan dirinya, Anas menjawab, ”Anda ini tidak bosan-bosan, ya.”

Anas menambahkan, saat ini sangat penting bagi Partai Demokrat untuk melanjutkan kerja partai. Konsolidasi internal partai dilanjutkan. Kepemimpinannya juga masih didukung kader Partai Demokrat sepenuhnya.

Suryadman menuturkan, dukungan bagi Anas di Partai Demokrat masih solid. Ia juga meminta publik jangan memvonis tanpa proses hukum.-KOMPAS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar