Menurut para pejabat militer AS, Kamis (22/12/2011), heli K-MAX itu mampu membawa kargo hingga lebih dari 1,6 ton. Pengoperasian heli tanpa awak ini mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa akibat disergap saat mengantarkan pasokan logistik pasukan melalui konvoi kendaraan darat.
"Kami mengirim kargo yang seharusnya dikirim menggunakan konvoi darat. Ini adalah fase demonstrasi untuk menguji kemampuan sesungguhnya pesawat ini dan seberapa bagus kinerjanya di lingkungan pertempuran," ungkap Mayor Kyle O'Connor dari Skuadron Kendaraan Udara Tak Berawak I Marinir AS.
Penerbangan perdana heli itu di Afganistan dilakukan Sabtu pekan lalu, dengan misi mengantarkan pasokan logistik di Pos Tempur Payne di Provinsi Helmand, Afganistan selatan.
K-MAX dikembangkan bersama oleh dua perusahaan, yakni Kaman Aerospace dan Lockheed Martin. Heli itu disebut memiliki kemampuan menjatuhkan kargo di titik sasaran dengan akurat, yang akan sangat berguna bagi medan perang Afganistan yang berdebu dan sangat menyulitkan penerbangan dan pendaratan heli konvensional.
Sebelumnya, militer AS dan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) sudah mengoperasikan berbagai jenis pesawat sayap tetap tak berawak (drone) untuk berbagai fungsi, mulai dari pengintaian sampai penyerangan.-KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar