"Pada Kamis (22/12) kegempaan tercatat sebanyak 99 kali dan hari ini 90 kali," kata petugas pemantau Gunung Anak Krakatau, Hamdani, di pos Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Jumat (23/12) malam.
Ia mengatakan, gunung itu masih mengeluarkan asap putih dari puncaknya yang menandakan aktivitas di dalam dapur magma masih cukup tinggi. "Ketinggian asap masih sekitar 50 sampai 100 meter dan terkadang tidak tampak," katanya.
Ia mengimbau, kepada nelayan atau wisatawan untuk waspada karena peningkatan aktivitas dapat terjadi sewaktu-waktu. "Gunung itu masih berpotensi mengeluarkan letusan dan erupsi vulkanik," ujar dia.
Namun, potensi letusan material vulkanik tersebut diperkirakan berkekuatan rendah. "Nelayan maupun wisatawan diharapkan tetap menjaga jarak aman minimal dua kilometer," imbaunya.
Kemudian, tidak ada aktivitas menonjol pada gunung itu dan sampai saat ini Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan statusnya masih 'siaga'," katanya.
Menurutnya, terkadang gunung itu sulit terpantau dengan visual mata karena kabut tebal menyelimuti sepanjang hari terutama saat curah hujan tinggi di perairan Selat Sunda.
Ia mengatakan, intensitas kegempaan gunung itu naik turun dalam beberapa hari ini namun kegempaan masih di bawah seratus kali sehari. Diprakirakan intensitas kegempaan akan masih puluhan sampai ratusan kali hingga beberapa hari ke depan.-Media indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar