Dilaporkan Spacedaily, Kamis 22 Desember 2011, mobil yang dirancang untuk dua penumpang ini digadang-gadang menjadi mobil terbang komersial pertama di dunia. Setelah Amerika Serikat, mobil terbang ini rencananya akan dipasarkan di Eropa, India, Brazil, dan China.
"Jika tidak ada hambatan, kami akan meluncurkannya pertama kali di AS dan menyebar ke Eropa," kata salah satu pendiri Terrafugia, Car Dietrich.
Hebatnya, meski belum resmi dipasarkan, Transition sudah dipesan oleh 100 orang dengan harga per unit US$ 279.000 atau sekitar Rp2,4 miliar.
Transition dilengkapi baling-baling di bagian belakang dan sayap di kedua sisi badan mobil. Desainnya yang ramping membuat mobil ini tetap bisa masuk ke garasi rumah.
Untuk mengubah modanya dari mobil menjadi pesawat ringan, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik saja. Tenaga pendorong berasal dari mesin bensin biasa yang bisa diisi di SPBU biasa. Transition memiliki kecepatan maksimal hingga 185 km/jam, dengan konsumsi BBM 18,9 km/liter.
Terrafugia yang dalam bahasa latin berarti "kabur dari daratan" itu sudah melakukan tes terbang perdana Transition pada Maret 2009. Terrafugia telah mendapatkan izin dari National Highway Traffic Safety Administration agar mobilnya bisa terbang di udara dari jalanan Amerika pada bulan Juli 2011. -VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar