Presiden Direktur dan CEO PT Bakrieland Development Tbk, Hiramsyah S. Thaib, memprediksi di 2012 mendatang sektor properti akan berada pada kondisi yang sangat bagus jika melihat kondisi ekonomi di akhir 2011.
"Itu akan sangat bagus karena kabar terakhir saja kita dapat investment grade, tanpa investment grade saja tingkat suku bunga sudah turun terus," kata Hiramsyah, dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Bank Indonesia, lanjut Hiramsyah, terakhir menurunkan tingkat suku bunga hingga 50 basis poin menjadi enam persen. Tingkat suku bunga ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Prospek bisnis properti juga semakin menjanjikan setelah sejumlah bank mulai memberikan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan tingkat suku bunga 7,5 persen.
Sementara dari sisi permintaan rumah, pengembangan juga akan kebanjiran pesanan seiring munculnya backlog perumahan sebanyak 13 juta unit. Potensi permintaan baru setiap tahun juga diperkirakan meningkat sekitar 600-900 ribu unit rumah.
"Itu semua menggambarkan betapa luar biasanya potensi properti di 2012. Kalau dari sisi permintaan riil artinya orang yang membeli rumah,"kata Hiramsyah.
Dia memperkirakan, terdapat kemungkinan bahwa masyarakat kelas menengah atas akan menyisihkan sebagian dananya untuk berinvestasi di sektor properti. Apalagi, properti di Indonesia masih dianggap sangat murah dibandingkan negara-negara tetangga lainnya.
"Ini yang membuat kalau tidak terjadi sesuatu yang aneh-aneh walaupun makro di luar agak gonjang ganjing, saya sih punya keyakinan properti akan tumbuh pesat," tuturnya.
Hiramsyah memperkirakan, potensi properti yang paling banyak dicari pada 2012 mendatang kemungkinan berasal dari sektor perumahan dan apartemen. "Kalau Jakarta itu pasti juga booming perumahan di sub-urban dan apartemen," kata dia.
Dia berpendapat, apartemen masih menjadi pilihan karena kondisi jalanan di Jakarta sangat macet sehingga membuat sebagian besar orang memilih tinggal di pusat kota.
"Karena permintaannya akan sangat tinggi untuk orang yang akan tinggal di tengah Central Business District (CBD)," kata dia.
Namun, pengembang juga memperkirakan masih banyak masyarakat yang mempunyai waktu lebih fleksibel sehingga memilih tinggal di kawasan perumahan bertipe landed housing. Kawasan yang menjadi bidikan mereka biasanya terletak sedikit di luar kota, dengan kondisi lingkungan yang lebih hijau dan masih ada halamannya.
"Biasanya mereka yang mempunyai waktu lebih luang akan memilih yang seperti itu," ujarnya.
Selain perumahan dan apartemen, bisnis properti lain yang akan booming pada tahun 2012 adalah kawasan perkantoran baik di kawasan pusat bisnis maupun di kawasan kedua.
"Office di CBD atau di secondary CBD seperti misalnya di TB Simatupang, atau daerah Jakarta Barat," kata dia.
Pada bisnis perkantoran, diperkirakan rental office dan perkantoran yang dijual per unit juga akan menjadi incaran. Menurut Hiramsyah, masyarakat akan banyak membeli perkantoran karena perekonomian tengah membaik sehingga membuat mereka membutuhkan ruangan untuk menjadi kantor.
"Satu lagi mungkin kawasan industri untuk daerah-daerah tertentu, sekarang relokasi bisnis akan masuk lagi ke Indonesia," kata Hiramsyah. "Untuk lokasi kawasan industri, kami bicara di Jawa Barat, Pulau Jawa, dan luar Pulau Jawa."-VIVAnews