Proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan security energi serta memberikan fleksibilitas untuk Pertamina didalam mencampur kombinasi antara penyerapan minyak mentah domestic dan impor. CCT Lawe lawe juga akan dikembangkan menjadi crude hub di Asia Tenggara serta merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pertamina untuk menciptakan energi hub di beberapa wilayah Indonesia.
Proyek CCT Lawe-lawe akan menyediakan fasilitas pencampuran minyak mentah, termasuk minyak mentah domestik yang memiliki tingkat kontaminan tinggi, sehingga memungkinkan pembelian minyak mentah dengan berbagai jenis dengan harga yang kompetitif. CCT Lawe-lawe akan menjadi fasilitas pencadangan stok minyak mentah untuk semua kilang pengolahan dalam negeri.
"Pembangunan CCT Lawe-lawe akan berupa Crude Storage beserta fasilitas penerimaan dan blending dengan tujuan meningkatkan ketahanan stok minyak mentah dengan memaksimalkan penyerapan minyak mentah domestik sehingga menekan impor yang secara langsung juga akan berpengaruh pada penurunan biaya pengapalan minyak mentah yang cukup tinggi," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun di Jakarta, Minggu (29/1).
Rencana proyek yang telah dikaji sejak tahun lalu tersebut untuk mengantisipasi beberapa hal seperti kecenderungan menurunnya produksi minyak mentah domestik, keterbatasan spesifikasi minyak mentah yang dapat diolah oleh kilang, serta tingginya biaya transportasi minyak mentah impor, serta fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Proyek tersebut juga diselaraskan dengan rencana pengembangan kilang-kilang yang dioperasikan dan yang akan dibangunPertamina. Dengan keberadaan CCT Lawe-lawe nantinya diharapkan fleksibilitas throughput kilang meningkat, serta semakin tingginya kualitas minyak mentah sehingga margin kilang akan semakin membaik.
Untuk merealisasikan proyek tersebut, Pertamina menyiapkan investasi sekitar US$450 juta. "Proses lelang dan engineering, procurement and construction (EPC) akan dimulai tahun ini."
CCT Lawe-Lawe akan memiliki kapasitas lebih dari 25 juta barel minyak mentah, yang terdiri dari 25 tangki penampungan. Proyek tersebut direncanakan dalam dua tahapan dan ditargetkan akan tuntas secara keseluruhan pada 2014.
Sejauh ini, Pertamina telah menyelesaikan proses analisis dampak lingkungan (AMDAL) di areal proyek CCT seluas 750 hektare di Lawe-lawe, Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur. Pemerintah Daerah setempat juga telah menyatakan dukungannya, berupa percepatan proses perizinan agar proyek tersebut bisa segera direalisasikan.-Media Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar