Hokky Situngkir, pendiri dan peneliti Fe Institute (VIVAnews/Fernando Randy) |
Isu ini mengundang perhatian para peneliti di Bandung Fe Institute. Mereka kemudian mengembangkan metode fisika mekanika statistik seperti Zipf-Mandelbrot, koefesien girasi, koefesien spiral serta analisis entropi dan negentropi untuk mengeksplorasi lagu tradisional Indonesia. Hasil analisis ini lalu dikomposisi menggunakan pendekatan biologi evolusioner menjadi pohon filomemetika lagu tradisional Indonesia. Penelitian ini dapat melihat pola evolusi lagu tradisional Indonesia.
Dari riset ini terlihat bahwa secara struktur nada, durasi, kepadatan, dinamika, keragaman melodi dan tingkat kompleksitas lagu “Rasa Sayange” memiliki karakteristik yang secara relatif sangat dekat dengan lagu-lagu tradisional dari daerah Maluku lainnya. Karakteristik ini sangat berbeda dengan kelompok lagu dari Riau, yang dekat dengan karakteristik lagu tradisional Malaysia.
Dalam rilis yang dikirimkan Roland M. Dahlan, anggota Bandung Fe Institut yang juga bergerak di Gerakan Nasional Sejuta Daya Budaya (GNSDB), Selasa 21 Februari 2012, lagu “Rasa Sayange” menurut hasil riset mereka berada sangat jauh dari cabang pohon lagu-lagu Melayu. Penelitian ini membuktikan bahwa klaim Rais Yatim keliru dan Indonesia, secara saintifik, dapat membuktikan asal lagu “Rasa Sayange”.
Metode analisis ini telah diterapkan ke ratusan lagu tradisional Indonesia. Namun jumlah ini masih relatif sedikit, karena diduga ada ribuan lagu tradisional di Bumi Nusantara.
"Untuk itu, kami mengajak partisipasi publik untuk berkontribusi ke Gerakan “Sejuta Data Budaya”, dengan mengirimkan data kebudayaan tradisional Indonesia ke situswww.budaya-indonesia.org," ujar Roland.
"Gerakan ini tidak hanya menginventarisasi lagu tradisional, tetapi juga elemen motif kain, arsitektur, tarian, ornemen, pengobatan, naskah kuno, dan lain sebagainya. Upaya pendataan ini sangat penting guna menghindari klaim, dari pihak yang tidak bertanggungjawab, di masa yang akan datang."
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga telah mengakui bahwa "Rasa Sayange" merupakan lagu yang berasal dari Indonesia. "Sejak kecil saya memang diajarkan lagu 'Rasa Sayange' itu lagu asli Malaysia," kata Anwar di Acara peluncuran Forum Mufakat Nusantara di Jakarta, 12 Oktober 2010 lalu. (kd)/VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar