Minggu, 26 Februari 2012
Mantan Menteri Keuangan: SBY-Boediono, Rezim Munafik yang Terus Mencekik Rakyat!
Salah satu alasan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) adalah untuk menutup beban APBN yang membengkak. Tentu saja, alasan ini mengada-ada sebab beban biaya untuk subsidi BBM jauh lebih rendah bila dibanding akibat kebocoran.
Demikian disampaikan mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 27/2).
Menurut Fuad, ada tiga sumber kebocoran APBN yang lebih dahsyat dibanding untuk biaya subsidi. Pertama, kebocoran APBN karena praktek korupsi yang menggurita. Karena itu, daripada menaikkan harga BBM atau mencabut subsidi BBM, lebih baik pemerintahan SBY memberantas para koruptor yang menggarong uang negara.
Kedua, lanjut Fuad, banyak sekali uang APBN menguap tidak jelas. Hal ini karena banyak pengeluaran untuk berbagai program dan proyek bodong. Lebih parah, anggaran untuk beberapa program yang tidak jelas juga di-mark-up sedemikian rupa sehingga menggerus dana APBN.
Ketiga, masih kata Fuad, banyak uang APBN digunakan untuk subsidi terselubung. Misalnya subsidi untuk bunga terkait BLBI yang bisa mencapai triliunan rupiah.
"Daripada mencekik rakyat, lebih baik pemerintah menutup kebocoran itu. Tapi kita sudah tidak bisa berharap lagi, sebab rezim SBY-Boediono ini adalah rezim munafik, yang terus mencekik rakyat," demikian Fuad.-RMOL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar