Spesimen kelelawar tersebut ditemukan di Taman Nasional Chu Mom Ray di Vietnam pada tahun 2008. Kelelawar memiliki daun-daun pada hidung yang sejatinya adalah fitur yang berfungsi mendukung ekolokasi.
Awalnya, Vu Dinh sempat mengira bahwa spesies tersebut merupakan kelelawar hidung daun yang sudah dikenal. Namun, penelitian lanjut membuktikan bahwa kelelawar itu spesies yang berbeda.
"Ketika ditangkap, kelelawar yang ukurannya sama, misalnya kelelawar hidung daun, bereaksi keras. Tapi, kelelawar Griffin bereaksi cukup lembut," ungkap Vu Dinh dikutip situs National Geographic, Jumat (24/2/2012).
Vu Dinh dan timnya menganalisis suara yang dihasilkan kelelawar Griffin dan mengambil jaringannya untuk melakukan analisis genetik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi suara yang dihasilkan kelelawar Griffin berbeda dengan kelelawar berhidung daun lainnya. Analisis genetik juga menunjukkan bahwa kelelawar Griffin ialah spesies baru.
Sejauh ini, belum banyak yang diketahui tentang kelelawar Griffin. Satwa ini diketahui juga hanya terdapat di dua taman nasional di Vietnam meskipun mungkin saja habitat lain bisa diketahui nantinya.
"Penemuan menunjukkan bahwa Vietnam adalah rumah bagi beragam kelelawar dan beberapa di antaranya belum ditemukan," kata Vu Dinh.-KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar